Belajar Dari Asep Irama

Bagi anda penggemar dangdut lama, tentu sudah tak asing lagi dengan nama Asep Irama. Berpenampilan khas dengan kaca mata hitam kesayangan. Saat di panggung, nyaris tiada terlihat goyangan seperti penyanyi dangdut kebanyakan. Ya, Asep Irama adalah satu diantara sekian penyanyi tuna netra yang ada di Indonesia.

Penyanyi ini ngetop  sekitar tahun 90-an. Saat itu Asep Irama seringkali terlihat wira-wiri di acara hiburan TVRI. Dengan karakter vokal yang begitu mendayu-dayu, Asep Irama begitu pas membawakan lagu dengan lirik yang bisa "mrekes ati" pendengarnya. Bahkan, andai saja lagunya diperdengarkan lewat corongan pernikahan, bisa jadi ibu-ibu akan "mbrebes mili" kecipratan ngilu hati.

Kini, seiring perkembangan jaman, Asep Irama telah dilupakan. Kabar yang terdengar menyebutkan, jika penyanyi  dari Bandung ini sekarang aktif dalam kegiatan dakwah keagamaan. Namun, saya yakin nama Asep Irama akan tetap melegenda di hati para penggemarnya.

Asep Irama mungkin bukan satu-satunya penyanyi tuna netra yang ada di Indonesia. Sebelumnya ada pula nama Ramona Purba. Seorang penyanyi sekaligus musisi tuna netra asal Batak yang disebut-sebut sebagai Stevie Wonder-nya Indonesia, karena kepiawaian dalam memainkan musiknya. Dari mereka mungkin kita bisa memetik pelajaran berharga, jika kekurangan fisik bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berprestasi di bidang musik.

Tak hanya Asep Irama dan Ramona Purba, di Indonesia pun banyak pula prestasi berkualitas yang dicapai saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Bukan hanya di bidang musik, tapi juga bidang lainnya. Segala kekurangan yang mereka dapatkan, justru mereka syukuri lewat karya-karya yang begitu mengagumkan. Lihat saja di dunia kepenulisan kita mengenal nama Gol A Gong atau Heri Hendrayana Haris lewat karya-karyanya yang begitu manis. Ada lagi Sabar Gorky, seorang tuna daksa yang mampu menaklukkan "atap Eropa" dengan gagahnya. Di dunia maya kita kenal pula Kartunet, buah karya saudara kita penyandang disabilitas netra. Mungkin masih banyak lagi prestasi-prestasi lain yang luput dari pengamatan kita. Sebuah prestasi yang bisa saja tak bisa kita lakukan meski anggota tubuh kita diberi kesempurnaan.

Semoga ke depan makin banyak lagi karya yang lahir dari tangan penyandang disabilitas Indonesia. Semoga pula menjadi inspirasi bagi kita semua yang beruntung memiliki fungsi tubuh yang sempurna, untuk mau pula berprestasi layaknya mereka. Yah, jika mereka telah mampu berkarya dengan segala kekurangan. Bagaimana halnya dengan kita yang telah dianugerahi Tuhan dengan kesempurnaan?

Salam Dangdut ! 

Note : Ada diantara anda yang belum mendengar suara Kang Asep Irama yang begitu mendayu? Monggo simak lagi di bawah ini. Tapi maaf ya, saya tak bertanggung jawab andai ada diantara anda mewek atau mbrebes mili gara-gara merasakan ngilu di dalam hati hehe.

Asep Irama - Kembalikanlah Dia